Harga minyak mentah AS melonjak 2.9% pada hari Rabu, dipicu oleh data pemerintah yang menunjukkan penurunan tajam pada persediaan minyak mentah dan produknya, rally pada bursa saham dan pelemahan dollar. Data EIA menunjukkan penurunan pada suplai minyak mentah AS sebanyak 2.32 juta barel minggu lalu dibandingkan perkiraan penambahan sebanyak 1.1 juta barel. Suplai bensin dan minyak hasil distilasi juga berkurang. Harga minyak mentah berjangka menambah gain setelah data dirilis.
"Suplai minyak turun untuk pertama kalinya, ini yang menjadi kejutan bullish," ucap Mike Zarembski, analis OptionsXpress di Chicago. Dollar yang melemah juga mendukung rally minyak karena membuat komoditas yang dinilai oleh dollar menjadi lebih murah bagi pemegang mata uang lain.
Emas melejit pada hari Rabu seiring dollar yang cenderung melemah, kenaikan harga minyak, kecemasan mengenai outlook ekonomi AS menaikkan permintaan terhadap emas sebagai safe-haven dan kenaikan inflasi mengangkat permintaan dari Asia. Indeks Reuters-Jeffries CRB sedang menuju kenaikan harian terbesar dalam 2 pekan seiring rally pada komodtas. Harga emas naik 5% pada bulan April dan nampaknya akan menambah gain seiring emas menjadi kian menarik setelah diskusi bahwa Yunani mungkin harus merestrukturisasi hutangnya dan ancaman downgrade peringkat hutang AS oleh S&P.
"Emas telah menjadi mata uang yang berdiri sendiri, dan itu mengapa terjadi penguatan hingga ke level $1,500," ucap Simon Weeks, kepala bagian emas pada Bank of Nova Scotia. "Ada banyak berita buruk mengenai mata uang. Komentar dari S&P beberapa hari yang lalu memberikan dorongan akhir untuk kenaikan." Sementara investor di AS dan Eropa menilai emas sebagai aset yang aman dan alat lindung dari devaluasi mata uang, kenaikan inflasi dan naiknya pendapatan konsumen di Cina dan India juga mendorong naiknya permintaan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar