Selasa, 19 April 2011

Seputar Oil : Investor Cemaskan Permintaan Minyak

         Harga minyak turun seiring munculnya sinyal memburuknya outlook ekonomi AS dan Eropa yang timbulkan kekhawatiran berkurangnya permintaan energi. Revisi outlook surat utang AS menjadi negatif juga timbulkan kecemasan lemahnya pemulihan dunia. Di Eropa, krisis utang juga tidak berikan tanda perbaikan. "Investor cukup cemas sekarang dan turunnya bursa saham juga mendorong aksi jual," ungkap Ben Westmore, ekonom National Australia Bank.
Minyak kemarin terpukul setelah Cina naikkan giro wajib minimum perbankan demi jinakkan inflasi. Namun, kebijakan Cina ini dapat perlambat pertumbuhan permintaan bahan bakar. Menteri perminyakan Arab Saudi Ali al-Naimi katakan pasar kelebihan pasokan. Trader options bahkan berharap minyak dapat turun hingga $80.
Meskipun demikian, minyak masih didukung oleh kerusuhan di Timur Tengah dan Afrika Utara yang dapat ganggu produksi emas hitam. Output minyak Libya berkurang drastis seiring berlanjutnya perang saudara. "Kondisi Timur Tengah belum alami perbaikan," ungkap John Vautrain, konsultan Purvin & Gertz. "Sekarang malah ada ketegangan antara Iran dan Arab Saudi. Hubungan kedua negara memburuk setelah Arab Saudi membantu pemerintah Bahrain redakan demonstrasi. Harga minyak dapat kembali naik dalam satu atau dua minggu mendatang.”

Tidak ada komentar:

Posting Komentar