Goldman Sachs katakan harga minyak dapat lampaui rekor $114 pada 2012 akibat berkurangnya pasokan global. Meski demikian, Goldman tidak menutup kemungkinan penurunan terbatas di jangka pendek jika data makro-ekonomi terus mengecewakan.
“Meskipun harga minyak turun dari level tinggi, harga dapat lewati level tinggi tersebut pada tahun depan," tulis laporan riset Goldman Sachs. "Kami percaya pasokan minyak akan berkurang dan capai level kritis jika Libya tidak bisa ekspor minyak. Aksi jual minyak (pada 5 Mei) telah hilangkan premi risk yang bebani pergerakan, namun ini berarti penurunan akan terbatas.”
Di lain pihak, Barclays Capital melihat penurunan harga minyak sebagai kesempatan beli. "Meski ada resiko penurunan jika data makro-ekonomi memburuk; namun tren masih naik,” ungkap Amrita Sen, analis Barclays Capital. Sen juga melihan kecemasan ketatnya supplai dan gejolak Timur Tengah dapat lebihi kekhawatiran berkurangnya permintaan bensin AS atau melambatnya permintaan Asia akibat inflasi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar