Jumat, 20 Mei 2011

Seputar Komoditi Oil&Gold

         Emas melemah akibat ekspektasi berkurangnya tekanan inflasi yang kurangi permintaan terhadap logam mulia sebagai hedging atas kenaikan inflasi. Presiden Fed of St Louis, James Bullard, katakan bank sentral belum akan mengubah kebijakan moneternya sampai akhir tahun, dan turunnya ekspektasi inflasi kurangi kebutuhan untuk mulai menarik stimulus. "Ekspektasi inflasi sedikit mereda belakangan ini," ungkap Dan Smith, analis Standard Chartered. "Emas kini tengah cari alasan lain untuk bisa pecahkan rekor tertingginya. Saat ini, emas kekurangan pemicu untuk reli."


Harga minyak, salah satu faktor inflasi, turun hingga di bawah $100 per barel di sesi New York akibat suramnya outlook permintaan energi dunia. Turunnya harga minyak dapat kurangi tekanan inflasi lebih lanjut. "Emas bergerak searah dengan minyak dan penurunan harga minyak sulitkan pergerakan emas," papar Frank Lesh, trader FuturePath Trading.


                 Harga minyak anjlok setelah indikator utama ekonomi AS turun untuk pertama kalinya dalam 10 bulan terakhir dan jatuhnya penjualan rumah AS; sinyal lemahnya permintaan energi AS di saat ekonomi berusaha pertahankan pemulihan. Outlook permintaan bahan bakar makin suram setelah data Jepang tunjukkan negeri Sakura tersebur kembali terpuruk ke dalam jurang resesi untuk ketiga kalinya dalam satu dekade terakhir.  


Badan Energi Internasional hari ini tegaskan perlunya kenaikan pasokan minyak akibat tingginya harga yang mengancam pemulihan ekonomi global. "Ada kebutuhan mendesak untuk pasokan tambahan demi cegah pengetatan pasar minyak lebih lanjut," tulis dewan IEA dalam pernyataan e-mail nya. "Kenaikan harga minyak sejak September pengaruhi pemulihan ekonomi dunia."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar