Silver anjlok lagi di hari ketiga berturut-turut, melemah dibawah $40 untuk kali pertama dalam sebulan terakhir karena para investor melanjutkan aksi jual akibat tingginya biaya trading dalam hal margin requirement di komoditi.
Harga perak sendiri telah melemah 19% sejak Jumat, ketika CME Group mengatakan kenaikan margin yang diperlukan untuk trading komoditi tersebut. Pada hari Senin dam Rabu bursa tersebut kembali menaikkan margin yang diperlukan untuk membuka posisi perak akibatnya para pelaku pasar melakukan taking profit, exodus posisi tersebut juga picu komoditi lain seperti kopi Arabica berjangka melemah 3.7%, sementara kapas anjlok 3.8%.
Emas berjangka untuk pengantaran bulan Mei diperdagangkan melemah -0.12% ke level 1,514.20 turut terseret oleh perak. Berdasarkan studi teknikal Emas masih melanjutkan konsolidasi dibawah 1577.40 dan harga berpotensi terkoreksi turun, namun pelemahan masih terbatas di area 1478. Di sisi atasnya, jika tembus lagi diatas 1577.40 dapat memicu reli ke level Fibonacci projection 161.8% di level 1601.7, sebelum ke level 1757.1.
Tapi Emas sulit untuk naik kearah sana, sebelum mengurangi kondisi jenuh beli (overbought), sehingga strategi terbaik pada fase ini adalah buy on a dip / akumulasi beli jika terjadi penurunan secara berlebihan.
Emas cukup tertekan di sesi London; masih terbebani oleh berkurangnya sentimen investasi setelah Soros Fund Management dan Passport Capital kurangi kepemilikan emasnya. Trader juga terlihat enggan mengambil posisi jelang hasil pertemuan ECB nanti malam. Meski demikian, berlanjutnya pelemahan dollar masih bisa cegah penurunan lebih lanjut.
Tidak banyak aktivitas di pasar fisik seiring trader nantikan hasil pertemuan ECB malam ini dan data tenaga kerja AS besok. “Terlihat aksi beli emas di harga yang lebih rendah di sesi Asia," ungkap dealer Singapura yang diwawancarai Reuters. Pernyataan ECB yang lebih hawkish dan lemahnya data ekonomi AS dapat menopang pergerakan harga emas. Pasar kini fokus apakah ECB gunakan kode "strong vigilance" sebagai sinyal kenaikan suku bunga pada bulan Juni, setelah kenaikan di bulan April. Investor juga nantikan laporan tenaga kerja AS pada hari Jumat, yang diprediksi tunjukkan berkurangnya pertumbuhan lapangan pekerjaan akibat tingginya harga bensin.
Tidak banyak aktivitas di pasar fisik seiring trader nantikan hasil pertemuan ECB malam ini dan data tenaga kerja AS besok. “Terlihat aksi beli emas di harga yang lebih rendah di sesi Asia," ungkap dealer Singapura yang diwawancarai Reuters. Pernyataan ECB yang lebih hawkish dan lemahnya data ekonomi AS dapat menopang pergerakan harga emas. Pasar kini fokus apakah ECB gunakan kode "strong vigilance" sebagai sinyal kenaikan suku bunga pada bulan Juni, setelah kenaikan di bulan April. Investor juga nantikan laporan tenaga kerja AS pada hari Jumat, yang diprediksi tunjukkan berkurangnya pertumbuhan lapangan pekerjaan akibat tingginya harga bensin.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar