Senin, 06 Juni 2011

Desakan Untuk QE3 Meningkat

Apa yang menjadi kekhawatiran pasar telah terjawab dengan rilis Non-farm Payrolls yang hanya menunjukkan pertumbuhan sebesar 54K atau 3 kali lebih lemah dibandingkan ekspektasi pasar pada bulan Mei, yang menghantarkan tingkat pengangguran beranjak naik sedikit menjadi 9,1% dari 9,0% pada bulan sebelumnya.
Menurut Kathy Lien, direktur riset mata uang pada GFT, "Desakan untuk QE3 mungkin telah meningkat, namun bank sentral masih perlu melihat data NFP dalam satu atau dua bulan mendatang guna menilai apakah tren telah berbalik sebelum mempertimbangkan stimulus tambahan."
 
"Pasar tenaga kerja masih sangat lemah dan jika tetap seperti ini, Federal Reserve mungkin tidak akan menaikkan suku bunga selama 12 bulan", kata Kathy Lien. "Sebelum rilis data NFP, pasar telah memprediksi akan adanya sebuah kenaikan suku bunga pada akhir kuartal pertama atau awal kuartal kedua, dan sekarang prediksi itu telh bergeser ke awal kuartal ketiga paling cepat."
 
"Meskipun risk aversion telah menjatuhkan EUR/USD, data pekerjaan AS yang lemah akan memberikan dukungan positif untuk EUR/USD ketika investor mulai menyadari bahwa ECB masih memiliki rencana untuk menaikkan suku bunga pada musim panas ini," tambahnya. 

Mungkinkah Federal Reserve memperpanjang pembelian obligasi pasca bulan Juni? Ini adalah salah satu konsep yang berkembang hingga pekan ini sebagai spekulasi pasar. Dorongan datang dari data hari Rabu yang menunjukkan penurunan tajam pada tingkat pekerjaan sektor swasta dan melambatnya sektor manufaktur. Ditambah dengan pelemahan dari Cina dan Eropa, semua berita ini cukup memukul bagi bursa saham – yang tersokong oleh kebijakan longgar dari Fed – untuk turun lebih dari 2%. Indeks Standard & Poor's 500 mencetak hari terburuk sejak bulan Agustus.
Kebanyakan pengamat Fed masih melihat QE3 masih kecil kemungkinannya. Halangan kali ini lebih hebat, mengingat inflasi yang beranjak naik dan sementara tingkat pengangguran berada pada 9%. "Kemungkinannya sangat sangat kecil, namun tidak ada yang tidak mungkin," ucap Jim O'Sullivan, kepala ekonom pada MF Global.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar