Sesuai perkiraan, GDP AS kuartal pertama direvisi meningkat 1.9% dari estimasi pertumbuhan 1,8% sebelumnya, menurut laporan Departemen Perdagangan hari Jumat. Revisi kenaikan pada GDP kuartal pertama sebagian besar disebabkan oleh revisi penurunan untuk impor dan kuatnya pertambahan persediaan.
Meskipun begitu, para ekonom masih tetap pesimis dengan pertumbuhan pada kuartal kedua, dimana tingginya harga bahan bakar dan gangguan pasokan akibat gempa Jepang diperkirakan akan meredam laju pertumbuhan. Hingga saat ini, sejumlah ekonom yang disurvey masih berpandangan jika pertumbuhan pada kuartal April-Juni hanya akan sedikit berakselerasi menuju ke tingkat 2,3%.
Sementara ukuran utama inflasi juga direvisi lebih tinggi, dengan harga PCE inti meningkat 1,6% pada kuartal pertama, naik dari 1,4% yang dilaporkan sebelumnya.
Di saat yang bersamaan, Departemen Perdagangan AS juga merilis data Durable Goods yang lebih tinggi dari perkiraan pada bulan Mei seiring terjadinya pemulihan kuat pada pesanan untuk alat transportasi. Pesanan untuk Durable Goods AS meningkat 1,9% setelah mengalami penurunan sebanyak 3,6% pada bulan April, yang membantu meredakan kekhawatiran atas melambatnya aktivitas pabrikan.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar