Euro melesat ke level tertinggi dalam hampir 3-minggu versus Dollar AS dipicu ekspektasi bahwa European Central Bank akan kembali menaikkan tingkat suku bunga pada pertemuan 7 Juli mendatang guna menahan laju inflasi, dan seiring meredanya resiko default Yunani. sebagai risiko dari subsidi langsung standar Yunani. Pada hari Kamis Presiden ECB Trichet kembali menegaskan jika para pembuat kebijakan tengah berada dalam kondisi "kewaspadaan kuat", sebuahfrase yang selalu ia gunakan di masa lalu sebelum melakukan pengetatan kebijakan moneter.
Mata uang tunggal ini juga berakselerasi pasca Perdana Menteri Yunani George Papandreou dalam voting parlemen ke-2 memperoleh persetujuan untuk mengotorisasi paket penghematan senilai total €78 milyar dan privatisasi aset negara, yang menjadi kunci untuk menerima bantuan keuangan internasional tahap berikutnya. Papandreou berhasil mengumpulkan 155 dukungan dari 300 anggota parlemen, sementara 136 suara menolak, menurut pernyataan Wakil Ketua Parlemen Grigoris Niotis yang disiarkan Vouli TV.
Persetujuan perbankan Jerman untuk melakukan rollover kepemilikan atas obligasi Yunani juga telah memberikan dorongan bagi Euro. Menteri Keuangan Jerman Wolfgang Schaeuble pada hari Kamis mengatakan jika perbankan Jerman telah sepakat untuk memperpanjang kepemilikan sekitar €2 milyar ($2,9 milyar) obligasi pemerintah Yunani yang akan jatuh tempo pada 2014.
"Minat terhadap resiko terlihat mendominasi perdagangan dengan saham terus menunjukkan kinerja terbaiknya, meskipun QE2 berakhir," kata John Doyle, analis Tempus Consulting Inc. di Washington. "Euro mampu mengumpulkan kembali semua kehilangan yang diderita pada minggu sebelumnya. Terutama dipicu komentar hawkish dari Presiden ECB Jean-Claude Trichet yang memperkuat ekspektasi bahwa mereka akan menaikkan suku bunga minggu depan."
Sepanjang bulan ini, Euro telah menguat sekitar 0,6% terhadap Greenback, dan mencatat kenaikan 2,3% dalam kuartal yang berakhir pada hari Kamis.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar