Rabu, 23 Maret 2011

Apa Kabar Currency

Euro Cemaskan Perbankan Irlandia
Euro menghapus gain terhadap Greenback
pada hari Selasa dipicu spekulasi para investor bahwa
perbankan Irlandia akan mengalami kesulitan dalam
membayar hutangnya, yang membuat yield obligasi
pemerintah Irlandia tenor 2-tahun hasil tahun Irlandia
ke tingkat 10%, namun ekspektasi kenaikan suku
bunga zona Euro pada bulan depan berpotensi
membatasi koreksi Euro yang lebih dalam.
"Kekhawatiran atas krisis hutang kawasan
kembali muncul," kata Andrew Wilkinson, analis pasar
senior pada Interactive Brokers Group LLC,
Connecticut. "Bank Sentral Eropa telah bersiap
menaikkan suku bunga, dan itu menambah tekanan
bagi para pembuat kebijakan Eropa untuk segera
menyempurnakan mekanisme bailout." Komentar dari
Presiden ECB Jean-Claude Trichet dan para pembuat
kebijakan ECB lainnya, yang menegaskan kesiapan
mereka untuk segera bertindak mengatasi tekanan
inflasi, telah memberi Euro dukungan dalam beberapa
sesi terakhir.



Poundsterling Melambung Pasca CPI
Poundsterling melanjutkan dominasinya dan
mencetak level tertinggi 14-bulan baru terhadap Dollar
AS yang melemah secara luas pada hari Selasa, pasca
sebuah data menunjukkan laju inflasi Inggris yang
lebih cepat dari perkiraan, yang mendorong investor
kembali meningkatkan ekspektasi kenaikan suku bunga
Inggris. Trader dan analis memperkirakan Pound
masih berpeluang melanjutkan rally-nya menuju $1.65
jika minutes dari pertemuan terakhir Bank of England,
yang akan dirilis hari Rabu, menunjukkan pandangan
para pembuat kebijakan yang lebih hawkish.

"Antisipasi pasar terhadap ekspektasi kenaikan
suku bunga BoE akan melambungkan Sterling
mengingat penurunan cukup dalam terkait peristiwa di
Jepang dan Timur Tengah," kata Chris Turner, kepala
strategi FX dari ING. "Cable mengumpulkan sekitar 3
sen dalam 3 sesi terakhir, dan masih berpeluang naik
menuju $1.65. Sterling masih cenderung menguat
dalam beberapa minggu ke depan," tambahnya.
Laporan dari Kantor Statistik Nasional menunjukkan
inflasi tingkat harga konsumen melonjak lebih dari dua
kali lipat dibandingkan target BoE menjadi 4,4% di
bulan Februari, dari 4,0% bulan Januari.



Aussie Terangkat Saham & Komoditas
Dollar Australia menyentuh level tertinggi
dalam waktu lebih dari seminggu versus Greenback
seiring penguatan saham-saham Asia dan tingginya
harga komoditas mendorong permintaan untuk aset
yang ber-yield lebih tinggi. Aussie terus bertahan di
atas $1 per Greenback untuk hari kedua berturut-turut
mengikuti harga minyak yang masih kokoh bertahan
pada level tinggi setelah pasukan sekutu memperluas
serangan udara mereka terhadap Libya. Sementara
Dollar Selandia Baru juga terapresiasi setelah IMF
mengatakan bahwa bank sentral negara itu mungkin
perlu menaikkan suku bunga "dengan relatif cepat"
saat perekonomian terlihat mulai pulih.
"Situasi di Timur Tengah telah mengangkat
harga emas dan minyak, yang tentu saja
menguntungkan mata uang-mata uang terkait
komoditas," kata Tim Waterer, dealer forex pada CMC
Markets di Sydney. "Reaksi di lantai bursa atas
serangan terhadap Libya selama beberapa hari terakhir
cukup positif, karena menimbulkan harapan akan
segera tercapainya resolusi."

Tidak ada komentar:

Posting Komentar