Kamis, 24 Maret 2011

Produsen Optimis dengan Prospek Aset Logam

            Meskipun harga logam mulia dan tembaga sudah memuncak, performa pasar hasil bumi tersebut masih prospektif. Demikian pernyataan beberapa pejabat produsen logam dalam forum Global Mining and Steel Summit hari Rabu (23/03).

Harga emas Amerika Serikat (AS) berayun dekat $1.440 per ons, sementara tembaga terpantau di $4.65. Investor logam mulia tampak haus akan aset-aset keras. "Ekspor dan pengeluaran konsumen terus meningkat, tak heran permintaan tembaga terus melambung," ujar Richard Adkerson, Chief Executive Freeport-McMorran (FCX). Walaupun Jepang habis didera bencana besar, Freeport tidak kesulitan menjual 22% produk globalnya di AS. Demand dari Jepang masih cukup potensial, karena negara tersebut membutuhkan suplai demi rekonstruksi.  


Adapun CEO Goldcorp Inc, Chuck Jeanness, memandang bahwa harga emas bisa mendekati $2300 per ons tidak lama lagi, level yang tidak terjadi sejak 3 dekade lampau. "Dua atau tiga tahun lalu, Saya takkan memprediksi permintaan dari China bisa melampaui demand India," ujar Jeanness. Tahun ini, asumsi Jeanness tampaknya akan terbukti karena ketidakpastian ekonomi akan menstimulasi minat beli China. India masih konsumen terbesar bagi emas. Namun menurut Morgan Stanley, permintaan dari negara tersebut akan surut 16% tahun ini.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar