Rabu, 30 Maret 2011

Apa Kabar Yen

        USD/JPY yang naik akibat komentar dari Fed Fisher akan menghadapi perlawanan yang kuat di dekat 83,00, kata seorang dealer FX senior di sebuah rumah efek besar Jepang "bank-bank Jepang memiliki perintah jual besar (USD), mungkin untuk eksportir Jepang, yang diletakkan sedikit di bawah Y83.00, sehingga topside mungkin sedikit berat untuk saat ini, kata dealer FX senior dari Nomura Securities Hiroshi Maeba.
• Yen tergelincir ke posisi terendah pasca‐intervensi pada hari Selasa dan analis mengantisipasi kerugian lebih banyak jika spread antara yield AS dan Jepang terus melebar dan jika repatriasi gagal mengalir ke Jepang.
• Yield obligasi 2‐tahunan AS naik menjadi 0.81%, delapan basis poin di atas penutupan Jumat dan naik 18 basis poin dalam enam hari, memperlebar gap dengan yield obligasi Jepang. Melebarnya spread tersebut telah membantu dolar mencapai level tertingginya atas yen sejak 18 Maret, ketika Bank of Japan dan bank sentral besar lainnya melakukan intervensi bersama guna melemahkan nilai tukar yen.
• Ada banyak pengaruh negatif bagi yen Jepang untuk saat ini. Pertama, perbedaan peringkat antara yield obligasi AS dan Jepang yang semakin melebar, membuat dolar lebih menarik. Kedua, keadaan semakin jelas bahwa aliran dana repatriasi ke Jepang terlihat terbatas.
• Yen mencapai rekor tertinggi terhadap dolar selama seminggu setelah gempa besar Jepang dan tsunami, terutama karena ekspektasi investor akan memulangkan kembali dana dari luar negeri ke Jepang.
• CitiFX mengatakan ada beberapa alasan mengapa arus repatriasi harus dibatasi, salah satunya adalah bahwa rumah tangga Jepang yang masih mengumpulkan aset asing. Perusahaan‐perusahaan Jepang juga tampaknya memiliki dana yang cukup untuk membisayai pembangunan kembali, sehingga tidak perlu menimbun lebih banyak lagi yen.
• Tingkat pengangguran di Jepang membaik ke level terendah dua tahun 4,6% pada Februari, sebuah indikasi bahwa pasar tenaga kerja telah membaik, meskipun bencana gempa bumi 11 Maret lalu telah menimbulkan ketidakpastian atas prospek tersebut. Tingkat pengangguran berada pada level terendah sejak Februari 2009, ketika tercatat di level 4,5%.
• Pasar akan mencermati data survey BOJ Tankan yang sedianya akan dirilis pada 1 April, dimana diprediksi terjadi kenaikan tipis pada sentimen dikalangan pabrikan besar di bulan Maret dari periode triwulan sebelumnya, meskipun survei ini tidak sepenuhnya mencerminkan dampak gempa besar dan tsunami pada tanggal 11 Maret dan darurat nuklir berikutnya akibat keterbatasan waktu untuk surveynya.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar