Senin, 21 Maret 2011

Outlook Dan Review Pekan Ini: March 21-25, 2011

Outlook Dan Review Pekan Ini: March 21-25, 2011 


Dampak dari gempa bumi dan tsunami masih mendominasi pergerakan di pasar keuangan minggu
lalu.  Yen yang sempat menguat hingga level 77.16 yen per dollar AS karena isu kebocoran nuklir di
Fukushima, terus melemah hingga level 81.98 akibat  intervensi terkoordinasi dari G7. Indeks saham
Nikkei Berjangka pun sempat terjerembab dalam hingga level 7700 an di awal pekan lalu akibat isu
kebocoran nuklir.

Situasi di reaktor nuklir Fukushima masih belum stabil, meskipun tingkat radiasi nuklir di sana
dikabarkan terus turun. Tapi kekhawatiran akan kebocoran nuklir belum reda. Para pelaku pasar
masih menantikan kabar terbaru dari Jepang. Bila timbul lagi isu kebocoran yang lebih luas, maka
dapat dipastikan yen akan kembali menguat dan indeks Nikkei akan terkapar. Belum lagi indeks
saham regional, Eropa dan AS yang dapat menerima dampak buruk dari kejadian di Jepang.

Kekuatan dollar perlahan mulai menyusut dibandingkan mata uang utama dunia lainnya (silahkan lihat
grafik di halaman 1). Ini menunjukkan kecemasan di pasar keuangan sudah mulai mereda. Ditambah
lagi ada kabar positif dari zona euro, dengan adanya kesepakatan dari para pemimpin zona euro
untuk memperbaiki mekanisme bailout dan komitmen dari Jerman dan negara besar euro zone untuk
membantu negara-negara yang lebih lemah. Dan diharapkan kesepakatan tersebut dapat difinalisasi
pada KTT Ekonomi UE pada 24-25 Maret ini di Brussels.

Bersamaan dengan peristiwa di Jepang, Timur Tengah  juga masih menyisahkan masalah dan
memasuki babak baru. Dewan Keamanan PBB menyetujui  resolusi larangan terbang di Libya yang
memaksa angkatan perang Libya di bawah Moammer Kadhaffi untuk tidak menerbangkan pesawatpesawatnya untuk membombardir kota yang dikuasai pemberontak. Uni Eropa terutama Perancis dan Nato akan mengerahkan angkatan perangnya untuk menjalankan resolusi PBB ini. Di tempat lain yaitu
Bahrain, Saudi Arabia dan Uni Emirat Arab mengirimkan pasukannya untuk membantu pemerintah
Bahrain menetralisir situasi chaos di negaranya. Hal ini memicu protes dari Iran dan Iraq.

Situasi di Timur Tengah menjadi perhatian dunia karena terkait suplai minyak mentah. Dengan
kejadian ini, di samping prospek meningkatnya kebutuhan energi minyak Jepang menyusul
bermasalahnya reaktor nuklirnya, harga minyak mentah dunia kembali meroket menembus level $100
per barel. Dan kemungkinan harga minyak mentah dapat bertahan di atas $100 per barel pekan ini.

Dengan tingginya ketidakpastian di pasar keuangan,  emas menjadi primadona investasi. Peristiwa
yang terjadi beberapa pekan terakhir ini telah memicu pembelian emas sebagai pelindung nilai
investasi. Harga emas dapat bertahan di atas $1400 per troy ons pekan ini dan berpotensi menuju
level $1440 lagi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar